Menurut Pak Subiakto brand bukanlah merek tetapi brand inventori. Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan brand? Mari kita bahas semuanya disini.
Definisi apa yang dimaksud dengan brand bisa jadi berbeda-beda di setiap bidang, ini karena teori brand sendiri juga telah dipelajari oleh banyak orang dari berbagai bidang ilmu yang berbeda. Sering kita mendengar bahwa brand merupakan pencitraan dari perusahaan, tetapi apakah benar begitu?
Dari teori brand, pencitraan disebut sebagai brand image. Jadi pencitraan juga merupakan bagian dari strategi branding, bukan brand itu sendiri. Sedangkan jika kita berbicara tentang sebuah brand maka yang sering terlintas dipikiran kita adalah brand identity yaitu yang berupa nama, warna, logo, wujud, karakter dan lain sebagainya dari sebuah brand yang kita kenal.
Kita mungkin bisa saja mendefinisikan sebuah brand dengan begitu saja tetapi definisi tersebut bisa kurang tepat karena kita hanya mendefinisikan brand dari sudut pandang dan latar belakang ilmu yang sudah kita pelajari.
Memahami Pengertian Brand dan Branding
Apa yang dimaksud dengan brand? Dilihat dari sisi kebanyakan orang brand adalah persepsi, sedangkan branding adalah proses dalam membangun persepsi terhadap sebuah brand. Tetapi dari sudut pandang pemilik brand, brand adalah sebuah janji yang dibuat untuk audiensnya.
Brand bisa berbentuk fisik maupun non-fisik. Contohnya brand yang berbentuk fisik seperti nama, logo, produk, karakter, dll. Sedangkan yang berbentuk non-fisik contohnya nuansa/kesan, nilai/kualitas, reputasi, loyalitas pelanggan, dll.
Apa yang dimaksud dengan brand memiliki kesan luas serta berkaitan dengan berbagai bidang ilmu yang lain. Misalnya terkait dengan bidang bisnis, ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, dll. Berikut tujuan dan manfaat brand secara umum.
Tujuan dan Manfaat Brand
Pembuatan sebuah brand bisa memberikan manfaat yang bagus untuk pemilik brand dan tentunya dimata konsumen dari brand tersebut. Karena dengan penerapan branding yang tepat, sebuah brand bisa lebih mudah dikenali dan dibedakan karakteristiknya antara satu brand dengan brand lainnya.
Contoh saat kita menggunakan media sosial, tentu bila ada satu atau dua iklan yang muncul dari satu nama brand dengan nama brand lainnya akan terlihat dari identitas dan karakteristik yang biasa mereka gunakan saat memasarkan produk atau layanan yang dipromosikan.
1. Mudah Dikenali (Identitas)
Sebuah brand biasanya mempunyai nama, logo, karakteristik, bentuk kemasan (jika punya) dan lainnya yang itu-itu saja sehingga mudah dikenali oleh pelanggannya. Namun, perusahaan tidak bisa asal merubah nama brand, logo, bentuk kemasan dan lainnya secara asal-asalan.
Perusahaan yang sudah membuat brand yang baik maka akan menciptakan sebuah identitas dari entitas perusahaan tersebut dengan sendirinya. Tentu hal ini akan membuat sebuah perusahaan mudah untuk dikenali oleh semua orang karena tetap konsistensi dan perawatan brand yang baik.
2. Mengungguli Komoditas
Brand berada ditingkatan pertama setelah komoditas. Ketika kita berbelanja produk komoditas, kita pasti akan membandingkan dan memilih harga mana yang paling murah. Inilah yang terjadi karena komoditas itu tidak punya identitas.
Berbeda dengan brand, perusahaan yang memiliki brand sudah jelas identitasnya dan soal tentang harga kita tidak perlu memikirkannya lagi. Ibaratnya kalo udah cocok ya udah langsung bayar aja! 🙂
Itulah kenapa perusahaan lebih suka membuat produk yang dibranding dan menggunakan produknya sebagai batu loncatan agar brand perusahaan tersebut bisa ikut terkena efek bagusnya setelah memberikan nilai pada sebuah produk yang dibeli konsumennya.
3. Loyalitas
Memiliki konsumen yang sangat loyal kepada sebuah brand menjadi fenomena unik yang sering terjadi di seluruh dunia. Ini tidak hanya satu dua saja, tetapi ada banyak brand yang telah berhasil menciptakan pelanggan loyal.
Contohnya saja pemakai gadget SONY, produk Apple, pengguna Linux dll. Mereka memiliki komunitas yang besar dan loyalitas yang tinggi terhadap brand yang mereka pakai produknya.
4. Memudahkan Penjualan
Penerapan branding yang tepat dan terawat bisa menjadi nilai plus untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan. Selain itu, brand juga bisa menjadi jalan pintas seorang pembeli ketika apa yang mau dia beli belum diketahui lokasi dan harganya.
Misalnya saat kita ingin membeli smartphone, kita hanya akan membandingkan tipe dari salah satu brand incaran kita saja. Contoh: beli hp SAMSUNG[brand] Galaxy A03 [seri/tipe hp].
Jenis-jenis Branding
Pengelompokan sebuah brand yang sering kita dengar mungkin seperti branding produk. Contohnya saja Coca-Cola, Kacang Garuda, Kopi Starbucks, BBM Pertamina, kartu perdana Telkomsel, dll. Untuk membangun brand yang bagus, mari kita bedah jenis branding apa saja yang sudah diterapkan di Indonesia.
1. Product Branding
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, Product Branding adalah proses membangun persepsi pada sebuah produk. Tujuannya agar produk tersebut mudah dikenali, mudah dibedakan, dan mudah dijual dengan cepat.
Untuk proses branding produk sendiri biasanya bisa dilihat dari produk yang dijual, tampilan desain, bentuk kemasan atau kegiatan marketingnya. Penerapannya sudah pasti terkait antara satu satu sama lainnya.
2. Personal Branding
Personal Branding adalah proses membangun persepsi pada reputasi diri seseorang/idividu. Menurut Pak Surianto Rustan dalam bukunya, personal branding masih relatif baru karena mulai dikenali pada tahun 2000an.
Untuk personal branding ini sering digunakan oleh influencer, politisi, seniman, selebriti maupun seorang marketer. Umumnya sudah dirancang matang-matang oleh individu yang sering berkecimpung di ranah publik atau sosial.
3. Corporate Branding
Sedangkan untuk Corporate Branding adalah proses membangun persepsi pada sebuah perusahaan. Corporate Branding biasanya dibangun untuk menciptakan kepercayaan, oleh karena itu penerapannya memiliki kesan lebih halus dan tidak langsung.
O iya, Corporate Branding targetnya juga bukan seorang pelanggan/konsumen, tetapi seorang pemodal/investor. Itulah kenapa penerapan Corporate branding lebih halus.
4. Event Branding
Pernah denger kan event Sayembara Logo? Seperti yang dilakukan oleh Bank BRI kemarin, mereka membuat event Sayembara Logo HUT BRI ke-127 Tahun untuk memberikan pengalaman kepada masyarakat umum yang ikut terlibat dalam acara tersebut.
Selain memberikan pengalaman, event branding juga digunakan untuk melakukan brand activation atau dengan kata lain untuk kebutuhan promosi sekaligus memperkenalkan usahanya kepada publik secara emosional.
Nah, kalo kita simpulkan berarti event branding adalah suatu proses membangun persepsi melalui sebuah acara/kegiatan yang melibatkan target pasar/audiens dan usahanya. Ada banyak event branding yang biasa kita temui secara online maupun offline yang bisa kita pelajari.
Kesimpulan
Apa yang dimaksud dengan brand? Brand adalah sebuah persepsi yang tertanam dibenak publik, dan branding adalah prosesnya. Definisi apa yang dimaksud dengan brand bisa berbeda-beda dari satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya, secara singkat bisa kita simpulkan bahwa brand adalah persepsi.
Untuk membangun sebuah brand yang baik diperlukan riset secara mendalam terhadap produk atau layanan yang kita buat, nama brand atau identitas yang tepat, audiens yang kita bidik, dan kompetitor yang akan kita lawan saat meluncurkan produk atau layanan kepada konsumen.
Referensi tulisan:
- Praktisi Branding 50 Tahun, Subiakto Priosoedarsono
- Buku 2 – Logo 2021, Surianto Rustan
- Ilman Fachrian Fadli, FE UI 2010. – Tinjauan Literatur Definisi Brand