Udah tau kan kalau tagline/slogan adalah kalimat singkat yang didesain untuk menyampaikan pesan kuat dari suatu brand? Kalau sudah, mari kita bahas lebih dalam lagi tentang tagline.
Fungsi Tagline/Slogan
Seperti yang anda ketahui di atas, fungsi tagline hanya untuk berkomunikasi, yaitu berkomunikasi untuk menyampaikan pesan kuat (memberikan gambaran/deskripsi singkat) dari sebuah brand agar brand tersebut lebih mudah diingat oleh audience-nya.
Kemudian, tagline juga biasanya tidak sendirian (meskipun bisa berdiri sendiri), tetapi disandingkan dengan logo untuk melengkapi brand image yang sudah direncanakan.
Dari logo sendiri fungsinya hanya identifikasi, dan karena identifikasi terbilang lambat untuk diingat (karena hanya berupa bentuk/gambar/simbol/ilustrasi tidak bergerak) maka logo diberikan sebuah tagline agar logo tersebut bisa berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
Mungkin saja jika menggunakan logo animation pada brand tersebut bisa lebih cepat dan sangat mudah diingat. Hal ini karena logo animation dari suatu brand menampilkan audio dan video (animasi/gambar bergerak) untuk berkomunikasi ke audience-nya.
Contoh tagline yang bisa berdiri sendiri itu seperti Nike; Just Do It yang digemakan berkali-kali oleh karakter Tanos dan lainnya di film Marvel – Avengers: Endgame.
Apakah anda pernah mendengar dan merasakannya juga? Saat saya perhatikan dari beberapa brand yang diselipkan pada film Avengers: Endgame tersebut tagline punya Nike ini cukup sering disebut dan tentu saja tidak sedang bersanding dengan logo bukan? Tetapi hanya suaranya saja.
Nah, jadi apakah tagline unik membuat brand menjadi lebih menarik?
Tagline Unik Bikin Brand Jadi Menarik
Tentu saja tidak! Apa alasannya? Karena sebuah tagline memang sudah dari awal sengaja didesain seunik dan semenarik mungkin. Jadi jika sebuah tagline itu menarik ya memang sudah otomatis menarik.
Tagline yang menarik itu sebenarnya tagline yang sesuai (tepat sasaran) antara produk yang dijual dengan konsumen yang membeli. Jadi menarik atau tidaknya itu relatif dengan bagaimana strategi brand yang digunakan untuk keperluan komunikasi kepada audience tersebut.
Jenis-jenis Tagline
Biar lebih mudah dipahami kenapa tagline menarik atau tidaknya itu relatif bisa dipelajari lewat tabel jenis tagline dibawah ini.
Tagline Deskriptif
Tagline Deskriptif digunakan untuk menjelaskan sebuah brand, produk, jasa atau janjinya secara langsung kepada audiens.
Contohnya seperti:
- HIT – “Anti Nyamuk Generasi Baru”
- CLEAR – “Ketombe? Siapa Takut!”
- GULAKU – “Manisnya Hidup Dengan Gulaku”
- HEXOS – “Permen Pelega Tenggorokan”
Tagline Retorik
Tagline retorik biasanya digunakan untuk menjelaskan brand, produk, jasa atau janjinya secara tidak langsung. Contohnya sepertI:
- LPG – “Nyalakan Cinta Keluarga”
- KHONG GUAN – “Tak Asing Lagi dan Tak Ada Duanya”
- KIS – ” Udah Wangi Bisa Ngomong”
Tagline Superlatif
Tagline ini digunakan untuk menjelaskan bahwa brand atau produk tersebut seolah-olah menjadi yang terbaik dari kompetitornya. Contohnya:
- ABC – “Dengan Sambal ABC Makan Makin Berselera”
- RELAXA – “Permen Wangi Ya Relaxa”
- INDOMIE – “Indomie Seleraku”
Dari beberapa contoh di atas, tagline superlatif secara tidak langsung menciptakan asumsi bahwa brand atau produk yang ditawarkan merupakan pilihan tepat untuk dibeli atau dikonsumsi.
Tagline Imperatif
Merupakan tagline yang bersifat perintah untuk melakukan sesuatu terhadap sebuah brand atau produk.
Contoh:
- KOPIKO – “Gantinya Ngopi”
- NIKE – “Just Do It!”